Prosedur penyelarasan yang tepat sangat penting saat memasang timing belt otomotif untuk memastikan komponen mesin tetap sinkron dan berfungsi dengan benar. Berikut adalah prosedur penyelarasan penting yang harus diikuti:
1. Sejajarkan Tanda Poros Engkol dan Poros Bubungan:
Periksa manual servis mesin atau instruksi pabrikan untuk mengidentifikasi tanda timing pada sproket poros engkol dan poros bubungan.
Pastikan tanda waktu ini sejajar dengan benar sesuai dengan pengaturan yang ditentukan untuk model mesin Anda.
Gunakan alat yang sesuai, seperti penunjuk waktu atau alat penyelaras, untuk mencapai keselarasan yang tepat.
2. Penyelarasan Tensioner:
Posisikan penegang timing belt sesuai dengan pedoman pabrikan, pastikan bahwa tensioner tersebut sejajar dengan jalur timing belt.
Pastikan tensioner terpasang erat untuk mencegah gerakan apa pun selama pengoperasian.
4.Penjajaran Katrol:
Periksa semua puli, termasuk puli idler dan aksesori, untuk kesejajaran yang tepat dengan timing belt.
Katrol yang tidak sejajar dapat menyebabkan keausan dini dan gesekan berlebihan, sehingga berpotensi menyebabkan kegagalan sabuk.
Perbaiki masalah ketidakselarasan sebelum melanjutkan.
5. Arah Sabuk:
Pastikan timing belt dipasang dengan arah putaran yang benar.
Banyak timing belt memiliki panah atau label arah yang menunjukkan orientasi yang benar.
Memasang sabuk secara terbalik dapat menyebabkan kerusakan mesin yang parah.
6. Penyesuaian Ketegangan:
Gunakan prosedur yang direkomendasikan pabrikan untuk mengatur ketegangan yang tepat pada timing belt.
Hal ini mungkin melibatkan penggunaan alat penegang khusus atau mengukur defleksi sabuk pada titik tertentu.
Ketegangan yang memadai sangat penting untuk menjaga sinkronisasi dan mencegah selip sabuk.
7. Pelepasan Tensioner:
Jika penegang timing belt dilengkapi pin atau mekanisme pengunci, lepaskan hanya setelah menyelesaikan langkah penyelarasan dan pengencangan.
Pastikan tensioner berfungsi dengan benar dan mempertahankan tegangan yang diinginkan setelah dilepaskan.
8. Posisi Poros Engkol:
Putar poros engkol secara manual setidaknya dua putaran penuh untuk memastikan tidak ada gangguan antara piston dan katup.
Jika terjadi gangguan, segera hentikan proses dan perbaiki masalah penyelarasan.
Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan mesin yang parah.
9.Periksa Keselarasan Secara Berkala:
Setelah pemasangan awal, periksa kembali kesejajaran timing belt secara berkala, terutama setelah pengoperasian beberapa ratus mil.
Hal ini membantu memastikan bahwa timing belt mempertahankan keselarasan yang benar saat dipasang.
10.Periksa Ulang:
Sebelum menghidupkan mesin, lakukan pemeriksaan akhir untuk memverifikasi bahwa semua tanda penyelarasan, ketegangan sabuk, dan posisi katrol sudah benar.
Perhatikan baik-baik posisi tanda pelurusan dan fungsi tensioner.
11. Spesifikasi Torsi:
Gunakan kunci torsi yang telah dikalibrasi untuk mengencangkan semua baut dan pengencang yang terkait dengan komponen timing belt.
Lihat nilai torsi yang ditentukan pabrikan untuk mencegah pengencangan berlebih atau pengencangan kurang, yang keduanya dapat menyebabkan masalah.
12.Penyelarasan Rekam:
Simpan catatan rinci tentang posisi penyelarasan, termasuk foto jika memungkinkan.
Catatan ini berfungsi sebagai referensi berharga untuk inspeksi di masa depan dan memastikan bahwa timing belt tetap sejajar dengan benar sepanjang masa pakainya.
Timing belt terutama dirancang untuk transmisi daya, yang cocok untuk berbagai jenis perubahan kecepatan dan suhu tinggi. Sabuk memiliki ciri bentuk gigi yang sempurna, masa pakai yang lama, kebisingan yang lebih sedikit, tenaga penggerak yang tinggi, presisi pengendaraan yang lebih baik, dan kinerja pemakaian yang lebih baik.